Melamar kerja tak lagi harus membuat kita datang langsung ke perusahaan, melainkan cukup mengirim email saja atau mengisi form google, kamu harus tahu apa yang ditulis di dalam email ketika melamar karena contoh isi email lamaran kerja yang benar juga menjadi penilaian. Supaya lebih profesional, kamu tak bisa asal saja mengirim email tanpa menulis di badan email.
Selain lampiran portofolio dan CV, ini hal yang perlu dituliskan dalam surel lamaran kerja.
Salam profesional
Hal pertama yang perlu diperhatikan yaitu salam yang paling aman digunakan saat mengirim email ke pihak pemberi kerja yaitu “Yang Terhormat”. Lalu ikuti dengan memakai nama lengkap si penerima.
Kalau belum menemukan informasi mengenai nama tersebut, hubungi saja penerima berdasarkan posisi atau jabatan, misal “Manajer Perekrutan”, “Tim HRD” dan lain sebagainya.
Subjek email
Subjek ini sangat penting, subjek email dapat memberi tahu si penerima apa poin yang terdapat di dalam email kamu. Bisa juga bahkan menentukan manajer perekrutan membuka atau malah menghiraukannya.
Subjek harus pendek, tulis saja ke intinya langsung, biasanya selain memberi tahu ini adalah ‘Surat Lamaran’, tulis nama panjang dan posisi pekerjaan juga.
Posisi pekerjaan yang dilamar
Lalu tepat di bagian bawah salam, bisa menyertakan pernyataan seputar pekerjaan yang hendak kamu lamar. Lebih baik pastikan kamu menulis nama posisi pekerjaan dengan tepat agar menghindari membuat pembaca bingung.
Mengingat biasanya kita menyimpan salinan copy kata-kata untuk lamaran pekerjaan, lebih baik dicek kembali apakah sudah diubah posisi pekerjaan sesuai informasi lamaran saat itu atau tidak.
Jika salah maka tentunya rekruter menganggap kalau kita kurang serius dalam melamar pekerjaan.
Sumber informasi lamaran pekerjaan
Kalau sudah menyebutkan posisi yang dilamar, sampaikan sumber informasi kamu tahu lowongan tersebut. Bisa coba menyebutkan nama media sosial, situs profesional dan sebagainya sesuai yang kamu ketahui.
Lebih baik sumber kamu karyawan perusahaan terkait karena mereka bisa saja berpotensi menjadi referensi profesional kepada pemberi kerja.
Jelaskan mengapa kamu merupakan kandidat ideal
Penjelasan ini menjadi pernyataan yang singkat tetapi berdampak besar, kualifikasi kamu harus dipahami dengan baik dan harus relevan dengan posisi pekerjaan. Bagian satu ini bisa dijadikan versi ringkas surat lamaran maupun CV kamu.
Jika sebelumnya kamu sudah pernah bekerja sesuai posisi kerja terkait, maka bisa coba dijelaskan kalau kamu sudah berapa tahun melakukan pekerjaan tersebut. Jelaskan secara singkat juga apa saja skill kamu baik itu hard skill maupun soft skill.
Pernyataan Penutup
Ada juga pernyataan penutup yang harus ditempatkan di barisnya sendiri, yaitu di bagian bawah kalimat pesan terakir. Bagian satu ini merupakan pernyataan yang lebih berpikiran maju yaitu mengungkapkan antusiasme diskusi lanjut seputar pekerjaan dengan pihak pemberi kerja.
Kita tentu berharap bisa mendengar kabar baik dari rekruter sesegera mungkin, maka sampaikan hal tersebut lewat pernyataan penutup. Jangan lupa menyertakan juga salam penutup, yaitu misal “Hormat kami”.
Rincian kontak
Kamu harus juga menyertakan rincian mengenai kontak profesional dan harus aktif. Detail yang perlu diperhatikan untuk kontak ini yaitu alamat email, nomor telepon, lokasi tempat tinggal, lalu tautan juga ke situs jaringan profesional atau sosial media.
Dengan detail tersebut, bisa memberi tahu perekrut akses detail kontak. Untuk alamat rumah, lebih baik jelaskan secara umum saja seperti kelurahan, kecamatan dan kabupaten/ kota, setidaknya rekruter tahu domisili kita di mana.